Rabu, 01 Mei 2013

Assesment portofolio dan assesment kinerja

A. Assesment Portofolio adalah asesmen yang terdiri dari kumpulan hasil karya peserta didik (bisa berasal dari asesmen autentik) yang disusun secara sistematik, sehingga menunjukkan dan membuktikan upaya, hasil, proses, dan kemajuan (progress) belajar yang dilakukan peserta didik dalam jangka waktu tertentu. Portofolio bisa bertindak hanya sebagai koleksi/kumpulan hasil karya peserta didik, tetapi bisa juga bertindak sebagai asesmen.

Hal yang harus diperhatikan, jika kita ingin menggunakan portofolio sebagai instrument asesmen adalah :

a. Hendaknya memiliki criteria penilaian yang jelas. 
b. Informasi atau hasil karya yang didokumentasikan dapat berasal dari semua orang yang mengetahui peserta didik secara baik, seperti : guru, rekan sesama siswa, guru mata pelajaran lain, dan sebagainya. 
c. Dapat terdiri dari berbagai bentuk informasi, seperti : karangan, hasil lukisan, skor tes, foto hasil karya, dll 
d. Kualitas portofolio harus senantiasa ditingkatkan dari waktu ke waktu berdasarkan hasil karya yang memenuhi kriteria. 
e. Setiap mata pelajaran mungkin mempunyai bentuk portofolio yang sangat berbeda dengan mata pelajaran lainnya 
f. Harus terbuka bagi orang-orang yang secar langsung berkepentingan dengan hasil karya, seperti : guru, sekolah, orang tua siswa, dan siswa itu sendiri. 

Langkah-langkah yang harus dilalui dalam mengimplementasikan asesmen portofolio, yaitu :

a. Tahap persiapan
1) Mengidentifikasi atau menetapkan tujuan pembelajaran yang akan diases dengan asesmen portofolio
2) Menjelaskan kepada peserta didik bahwa akan dilaksanakan asesmen portofolio untuk mengases tujuan tertentu atau keseluruhan tujuan pembelajaran.
3) Menjelaskan bagian mana dan seberapa banyak kinerja dan hasil karya yang secara minimal harus tercantum atau disertakan dalam portofolio, dalam bentuk apa, dan bagaimana kinerja atau hasil kerja itu akan diases.
4) Menjelaskan bagaimana hasil karya tersebut harus disajikan

b. Tahap pelaksanaan
1) Guru mendorong dan memotivasi peserta didik.
2) Guru melakukan pertemuan secara rutin dengan peserta didik guna mendiskusikan proses pembelajaran yang akan menghasilkan karya peserta didik, sehingga setiap langkah peserta didik dapat memperbaiki kelemahan yang mungkin terjadi
3) Memberikan umpan balik secara berkesinambungan kepada peserta didik
4) Memamerkan keseluruhan hasil karya yang disimpan dalam portofolio bersama-sama dengan karya keseluruhan peserta didik yang menjadi peserta mata pelajaran tersebut

c. Tahap penilaian
1) Menegakkan kriteria penilaian yang akan dilakukan bersama-sama atau partisipasi peserta didik.
2) Kriteria yang disepakati diterapkan secara konsisten, baik oleh pengajar siswa.
3) Arti terpenting dari tahap penilaian ini adalah self-assessment yang dilakukan oleh peserta didik, sehingga peserta didik menghayati dengan baik kekuatan dan kelemahannya.
4) Hasil penilaian dijadikan tujuan baru bagi proses pembelajaran berikutnya.

B. Assesmen Kinerja Asesmen Kinerja yaitu penilaian terhadap proses perolehan penerapan pengetahuan dan keterampilan melalui proses pembelajaran yang menunjukan kemampuan siswa dalam proses dan produk. Asesmen kinerja merupakan suatu prosedur yang menggunakan berbagai bentuk tugas-tugas untuk memperoleh informasi tentang apa dan sejauh mana yang telah dilakukan dalam suatu program. Pemantauan didasarkan pada kinerja (performance) yang ditunjukkan dalam menyelesaikan suatu tugas atau permasalahan yang diberikan. Hasil yang diperoleh merupakan suatu hasil dari unjuk kerja tersebut. . Asesmen kinerja terutama sangat sesuai dalam menilai keterampilan proses sains. Keterampilan proses siswa yang dapat dinilai meliputi keterampilan proses intelektual (seperti keterampilan observasi, berhipotesis, menerapkan konsep, merencanakn serta melakukan penelitian, dan lain-lain). Asesmen kinerja sangat tepat bila digunakan dalam kegiatan praktikum biologi.

Bentuk asesmen kinerja yaitu kinerja klasikal, asesmen kinerja kelompok, asesmen kinerja personal. Menurut Hibbard, 1995 (dalam nur,2001) tugas-tugas kinerja menghendaki :
1. Penerapan konsep-konsep dan informasi penunjang penting lainnya
2. Budaya kerja yang penting bagi studi atau kerja ilmiah.
3. Penampakan ketidakbutaan ilmiah(literat sains).

Komponen dari asesmen kinerja menurut Nur (2001) meliputi :
1. Tugas-tugas yang menghendaki siswa menggunakan pengetahuan dan proses yang telah mereka pelajari.
2. Daftar cek yang mengidentifikasi elemen-elemen tindakan atau hasil yang diperiksa
3. Seperangkat deskripsi dari suatu proses dan/atau suatu kontinum nilai kualitas (rubric) yang digunakan sebagai dasar untuk menilai keseluruhan kerja.
4. Contoh - contoh dengan mutu yang sangat baik sebagai model bagi pekerjaan yang harus dilakukan

0 komentar:

Posting Komentar